10 Ilusi Optik Pilihan (2)

1. Tampak seperti berputar dan seperti tali yang bersambung

2. Tampak seperti ada tonjolan bulat yang keluar dari tengah gambar, padahal semua polanya adalah kotak-kotak dengan garis vertikal maupun horisontal yang tegak lurus 90 derajat.

3. Percayakah anda bahwa kedua bulatan jingga itu sama besar? Silakan diukur dengan alat!

4. Bulatan di tengah tampak seperti berkilauan dan bergoyang

5. Bagian yang anda kira berwarna biru dan hijau itu sebenarnya hanyalah satu warna yang sama.

6. Buih yang bergerak-gerak?

7. Elusive Arch (Lengkungan Elusif)


Shading is a powerful way to represent the relief of 3-dimensional objects in pictures. However, the way our vision interprets shaded images depends on the shape of their contours. Here two different contours of the same shading pattern convey two different reliefs, joined into an impossible object.
Shading merupakan cara yang ampuh untuk merepresentasikan relief objek 3 dimensi dalam gambar. Namun, cara penglihatan kita menginterpretasikan gambar yang diarsir tergantung pada bentuk konturnya. Di sini dua kontur berbeda dari pola arsiran yang sama menyampaikan dua relief berbeda, digabungkan menjadi objek yang mustahil.

8. Healing Grid (Kotak yang Memulih)

The image is regular at the center, but the grid pattern is less regular at the peripheral parts of the images (both on the left and right edges). As you stare at the center of the grid for say 20 seconds, the regularity of the grid pattern at the center spreads into the irregular parts in the periphery. This illusion seems to indicate the preference of the visual brain to see regular patterns.
Gambar teratur di tengah, tetapi pola grid kurang teratur di bagian tepi gambar (baik di tepi kiri dan kanan). Saat Anda menatap pusat kisi selama 20 detik, keteraturan pola kisi di tengah menyebar ke bagian tidak beraturan di pinggiran. Ilusi ini tampaknya menunjukkan preferensi otak visual untuk melihat pola yang teratur.

9. Coffer Illusion (Ilusi Peti)

First time viewers of this display invariably do not see the 16 circles segmented from the background. Rather, they see a series of rectangles that they frequently describe as “door panels”. The illusion pits segmentation cues against what appears to be a very strong prior to interpret the image as a series of 3-D structures “coffers” with closed boundaries. (A coffer is a decorative sunken panel.) It appears that the prior involves both closure and shape-from shading assumptions. The Coffer Illusion is a variation on Gianni Sarcone’s “Op Art illusion”.
Pertama kali orang yang melihat dari tampilan ini selalu tidak melihat 16 lingkaran yang tersegmentasi dari latar belakang. Sebaliknya, mereka melihat serangkaian persegi panjang yang sering mereka gambarkan sebagai "panel pintu". Segmentasi lubang ilusi memberi isyarat terhadap apa yang tampaknya sangat kuat sebelum menafsirkan gambar sebagai serangkaian "pundi-pundi" struktur 3-D dengan batas tertutup. (Peti adalah panel cekung dekoratif.) Tampaknya sebelumnya melibatkan asumsi penutupan dan bentuk-dari naungan. The Coffer Illusion adalah variasi dari "ilusi Seni Op" Gianni Sarcone.

10. Clones and Donors Have Opposite Inclinations (in Vision). Klon dan Donor Memiliki Kecenderungan Berlawanan (dalam Penglihatan)

Fig. 1 and Fig. 2 show the same inducing pattern. However, if the blue lines in fig 1 are seen as donors, we can easily appreciate that when they give birth to two clones as in fig 2, these clones grow apart and they show a diametrically opposed inclination: convex lines become concave and concave lines becomes convex. A clone for each donor is sufficient to produce the effect.
Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pola induksi yang sama. Namun, jika garis biru pada gambar 1 dilihat sebagai donor, kita dapat dengan mudah menghargai bahwa ketika mereka melahirkan dua klon seperti pada gambar 2, klon ini tumbuh terpisah dan mereka menunjukkan kecenderungan berlawanan secara diametral: garis cembung menjadi garis cekung dan cekung. menjadi cembung. Klon untuk setiap donor cukup untuk menghasilkan efek.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Prehistoric Period (Zaman Prasejarah)

The Prehistoric period of human history, before written records were kept, is often divided into three main eras: the Stone Age, the Bronze ...