40 Hadits Seputar Ramadhan (5)


24

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ قَالَ مَا لَكَ قَالَ وَقَعْتُ عَلَى امْرَأَتِي وَأَنَا صَائِمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ تَجِدُ رَقَبَةً تُعْتِقُهَا قَالَ لَا قَالَ فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ لَا فَقَالَ فَهَلْ تَجِدُ إِطْعَامَ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ لَا قَالَ فَمَكَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَقٍ فِيهَا تَمْرٌ وَالْعَرَقُ الْمِكْتَلُ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُ فَقَالَ أَنَا قَالَ خُذْهَا فَتَصَدَّقْ بِهِ فَقَالَ الرَّجُلُ أَعَلَى أَفْقَرَ مِنِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَوَاللَّهِ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا يُرِيدُ الْحَرَّتَيْنِ أَهْلُ بَيْتٍ أَفْقَرُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي فَضَحِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ ثُمَّ قَالَ أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ 

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Ketika kami sedang duduk bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang seorang laki-laki lalu berkata, “Wahai Rasulullah, binasalah aku!”. Beliau bertanya: “Ada apa denganmu?” Orang itu menjawab, “Aku telah berhubungan dengan isteriku sedangkan aku sedang berpuasa”. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: “Apakah kamu bisa mendapatkan budak untuk kamu bebaskan?” Orang itu menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya: “Apakah kamu sanggup berpuasa selama dua bulan berturut-turut?” Orang itu menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya: “Apakah kamu bisa mendapatkan makanan untuk diberikan kepada enam puluh orang miskin?” Orang itu menjawab, “Tidak”. Sejenak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terdiam. Ketika kami masih dalam keadaan tadi, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberikan satu keranjang besar berisi kurma. Beliau bertanya: “Mana orang yang bertanya tadi?” Orang itu menjawab: “Saya”. Beliau bersabda: “Ambillah keranjang ini dan bersedekahlah dengan kurma ini”. Orang itu bertanya, “Apakah aku bersedekah kepada orang yang lebih faqir dariku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada keluarga yang tinggal diantara dua perbatasan (yang dia maksud adalah dua gurun pasir) yang lebih faqir daripada keluargaku.” Mendengar itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga tampak gigi seri beliau. Kemudian beliau bersabda: “Berilah makan keluargamu dengan kurma itu”.
[HR al-Bukhari no. 1800, Muslim no. 1870]

25

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهُوَ صَائِمٌ

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam ketika sedang berihram dan pernah pula berbekam ketika sedang berpuasa.
[HR al-Bukhari no. 1802]

Bekam (Canduk) ialah suatu terapi pengobatan yang dilakukan dengan mengeluarkan darah dari tubuh seseorang menggunakan peralatan tertentu.

26

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَرَأَى زِحَامًا وَرَجُلًا قَدْ ظُلِّلَ عَلَيْهِ فَقَالَ مَا هَذَا فَقَالُوا صَائِمٌ فَقَالَ لَيْسَ مِنْ الْبِرِّ الصَّوْمُ فِي السَّفَرِ

Jabir bin 'Abdullah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah dalam suatu perjalanan melihat kerumunan orang, yang diantaranya ada seseorang yang sedang dipayungi. Beliau bertanya: “Ada apa ini?” Mereka menjawab, “Orang ini sedang berpuasa”. Maka Beliau bersabda: “Bukanlah suatu kebajikan berpuasa dalam safar (perjalanan jauh)”.
[HR al-Bukhari no. 1810, Muslim no. 1879]

27

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا نُسَافِرُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَعِبْ الصَّائِمُ عَلَى الْمُفْطِرِ وَلَا الْمُفْطِرُ عَلَى الصَّائِمِ

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Kami pernah bepergian (safar) bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka (tidak berpuasa) dan orang yang berbuka juga tidak mencela orang yang berpuasa”.
[HR al-Bukhari no. 1811, Muslim no. 1884]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Prehistoric Period (Zaman Prasejarah)

The Prehistoric period of human history, before written records were kept, is often divided into three main eras: the Stone Age, the Bronze ...