Tanggal Kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Beliau dilahirkan pada qurun atau masa terbaik dalam kehidupan ummat manusia.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُعِثْتُ مِنْ خَيْرِ قُرُونِ بَنِي آدَمَ قَرْنًا فَقَرْنًا حَتَّى كُنْتُ مِنْ الْقَرْنِ الَّذِي كُنْتُ فِيهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Saya diutus pada qurun terbaik dari Bani Adam, qurun demi qurun. Hingga saya berada pada qurun yang saya berada di dalamnya.”
[HR al-Bukhari no. 3293, Ahmad no. 8502]

Beliau dilahirkan pada Tahun Gajah, bulan Rabiul Awwal, hari Senin. Atau bulan April tahun 571 Masehi. Tanggalnya diperselisihkan; ada yang mengatakan tanggal 8, tanggal 12, dan yang lainnya. 

عَنْ مَخْرَمَةَ قَالَ وُلِدْتُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ وَسَأَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ قُبَاثَ بْنَ أَشْيَمَ أَخَا بَنِي يَعْمَرَ بْنِ لَيْثٍ أَأَنْتَ أَكْبَرُ أَمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْبَرُ مِنِّي وَأَنَا أَقْدَمُ مِنْهُ فِي الْمِيلَادِ وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ وَرَفَعَتْ بِي أُمِّي عَلَى الْمَوْضِعِ قَالَ وَرَأَيْتُ خَذْقَ الطَّيْرِ أَخْضَرَ مُحِيلًا

Dari Makhramah berkata, “Saya dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada Tahun Gajah”. ‘Utsman bin ‘Affan bertanya kepada Qubats bin Asyyam, saudaranya Bani Ya’mar bin Laits, “Apakah engkau yang lebih besar (maksudnya: lebih tua usianya) ataukah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Maka dia menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih besar (maksudnya: lebih agung) daripadaku, sedangkan saya lebih dahulu dilahirkan daripada beliau. 1) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada Tahun Gajah, ketika ibuku sudah mengangkatku di atas tempatku.” Dia berkata, “Dan saya juga sempat melihat kotoran burung itu telah berubah menjadi hijau”. 
[HR at-Tirmidzi no. 3552]

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Dari Abu Qatadah al-Anshary radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau bersabda, “Itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkan wahyu (pertama kali) kepadaku”.
[HR Muslim no. 1977, Ahmad no. 21501]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Prehistoric Period (Zaman Prasejarah)

The Prehistoric period of human history, before written records were kept, is often divided into three main eras: the Stone Age, the Bronze ...