1
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Islam dibangun atas lima: Syahadat bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah”.
[HR at-Tirmidzi no. 2534, al-Bukhari no. 7]
2
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Bila bulan Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan dibelenggulah setan-setan”.
[HR Muslim no. 1793, an-Nasai no. 2070]
3
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ihtisab (mencari pahala *), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
[HR al-Bukhari no. 37, Muslim no. 1268]
*) Ihtisab (mencari pahala dari Allah) dengan menjaga puasanya dari hal-hal yang bisa membatalkan atau mengurangi pahala puasanya.
4
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari (sebelumnya); kecuali orang yang sudah biasa melaksanakan puasa (sunnah, berbetulan jatuh pada hari itu) maka silakan berpuasa pada hari itu.”
[HR al-Bukhari no. 1781]
5
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berpuasa hingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah tidak berpuasa, namun beliau juga biasa tidak berpuasa sehingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berpuasa. Maka aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnah) kecuali di bulan Sya'ban.”
[HR al-Bukhari no. 1833, Muslim no. 1958]
6
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Dari Usamah bin Zaid berkata: Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau banyak berpuasa dalam bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban”. Beliau bersabda: “Itulah bulan yang orang-orang lalai darinya, bulan yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Dan ia adalah bulan yang di dalamnya amal-amal shaleh diangkat kepada Tuhan semesta alam. Maka aku suka bila amalku diangkat dan aku sedang berpuasa.”
[HR an-Nasai no. 2317, Ahmad no. 20758]
7
قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلَّا فِي شَعْبَانَ الشُّغْلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Berkata Aisyah radhiyallahu 'anha, “Aku mempunyai hutang puasa Ramadhan, lalu aku belum mampu menunaikannya kecuali di bulan Sya'ban, karena kesibukanku dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam”.
[HR Muslim no. 1933]
8
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal bulan Ramadhan) dan berbukalah dengan melihatnya pula. Apabila kalian terhalang oleh awan maka sempurnakanlah bilangan hari bulan Sya'ban menjadi tiga puluh.”
[HR al-Bukhari no. 1176]
9
عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ شَهْرَانِ لَا يَنْقُصَانِ شَهْرَا عِيدٍ رَمَضَانُ وَذُو الْحَجَّةِ
Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada dua bulan yang tidak akan berkurang (balasan pahala dan kebaikannya, meskipun bilangan harinya terkadang kurang dari 30 hari –pent.), yaitu dua bulan hari raya: Ramadhan dan Dzulhijjah”.
[HR al-Bukhari no. 1779, Ahmad no. 19504]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar