40 Hadits Seputar Ramadhan (2)

10

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ 

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Allah Ta'ala berfirman: “Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasanya. Puasa itu adalah benteng, apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan puasa, maka janganlah dia berbuat rafats (tak senonoh) dan jangan berbuat keributan. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah dia berkata, “Aku sedang berpuasa”. Demi (Allah) yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada wangi misik. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya. Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Tuhannya dia bergembira karena puasanya.”
[HR al-Bukhari no. 1771, Muslim no. 1944]

11

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Puasa itu benteng, maka janganlah ia berbuat rafats (tidak senonoh) dan jangan pula berbuat bodoh (sia-sia). Apabila ada orang yang mengajaknya bertengkar atau menghinanya maka katakanlah, “Aku berpuasa” (dua kali). Demi (Allah) yang jiwaku di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah Ta'ala daripada wangi misik. (Allah berfirman), Dia meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, sedangkan setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang setimpal.”
[HR al-Bukhari no. 1761, Ahmad no. 7181]

12

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim”.
[HR Muslim no. 1948, an-Nasai no. 2216]

13

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menginfaqkan dua pasang (hartanya) di jalan Allah, dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, “Wahai hamba Allah, inilah kebaikan (pahala dari apa yang kamu amalkan). Maka siapa yang dari ahlu shalat, dia dipanggil dari pintu shalat. Sapa yang dari ahlu jihad, dia akan dipanggil dari pintu jihad. Siapa dari ahlu puasa dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan. Siapa dari ahlu shadaqah dia akan dipanggil dari pintu shadaqah.” Maka Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu berkata, “Demi bapak dan ibuku (sebagai tebusan) untukmu wahai Rasulullah, jika seseorang dipanggil diantara pintu-pintu tersebut adalah suatu kepastian, maka adakah orang yang akan dipanggil dari semua pintu-pintu itu?” Beliau menjawab: “Ya, dan aku berharap kamu termasuk diantara mereka”.
[HR al-Bukhari no. 1764, Muslim no. 1705]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Prehistoric Period (Zaman Prasejarah)

The Prehistoric period of human history, before written records were kept, is often divided into three main eras: the Stone Age, the Bronze ...